Calon Sekolah Penerima Program Jardiknas Tahun 2017. Jardiknas Kepanjangan dari Jejaring Pendidikan Nasional yang merupakan program pengembangan infrastruktur jaringan online skala nasional ( National Wide Area Network ) yang dibangun oleh Kementerian Pendidikan yang menghubungkan seluruh institusi/lembaga pendidikan tingkat kabupaten, propinsi, pusat, sekolah -sekolah dan perguruan tinggi. Jardiknas dikembangkan oleh Pustekkom, yang pustekkom adalah lembaga milik pemerintah dibawah naungan kementerian pendidikan yang berufungsi untuk memberdayakan sumber informasi dan teknologi dalam dunia pendidikan
Dalam Program Jardiknas Zona Sekolah yang dibangun dan sediakan tahun 2017 oleh Pustekkom Jardiknas Kemdikbud menggunakan dua media yaitu GSM dan VSAT.GSM adalah (singkatan bahasa Inggris: Global System for Mobile Communications,(GSM ) adalah salah satu standar sistem komunikasi nirkabel(wireless) yang bersifat terbuka. Teknologi ini memanfaatkan gelombang
mikro dan pengiriman sinyal yang
dibagi berdasarkan waktu, sehingga sinyal informasi yang
dikirim akan sampai pada tujuan.
VSAT adalah singkatan dari Very Small Aperture
Terminal. VSAT adalah sebuah antena berbentuk parabola kecil yang
menggunakan satelit untuk jalur komunikasi. Jadi beruntung jika sekolah mendapatkan program ini dan sediakan media VSAT karena nantinya akan dipasang antena penangkap jaringan internet di sekolah sobat. Sekolah penerima layanan JARDIKNAS tentu ditentukan oleh kemendikbud khususnya di lembaga pustekkom kemdikbud. Kriteria penerima mungkin ditentukan sendiri oleh kemdikbud
Berikut Cara Cek Calon Sekolah Penerima Program Jardiknas Tahun 2017
1. Buka alamat http://sekolah.jardiknas.kemdikbud.go.id/sekolah/schoolnet
2. Pilih Jenjang
3. Pilih Status Sekolah Negeri atau Swasta.
4. Pilih Media. GSM atau VSAT
5. Pilih Propnsi
6. Pilih Kabupaten
Untuk Kabuapten Sumba Timur yang admin Blogger OPS cek calon sekolah penerima program Jardiknas Zona Sekolah untuk Kabupaten Sumba Timur adalah adalah SMP Negeri Satap Laitaku. Layanan ini menjadi dambaan dan kebanggaan bagi sekolah karena menurut beberapa sekolah di kabupaten Sumba Timur penerima layanan jardiknas dari kemendkibud sekolah tersebut sangat sulit dijangkau oleh jaringan telkomsel maka ketika didapatkan jaringan tersebut mempermudah bagi operator sekolah untuk mengirim data satuan pendidikan
Harapan besar bagi kami sebagai operator sekolah di Sumba Timur sekiranya dimasa-masa mendatang juga memberikan layanan jardiknas khususnya bagi semua sekolah terpencil agar mempermudah operator sekolah mengakses internet. Kendala utama bagi sekolah terpencil khususnya operator dapodik dikarenakan sekolah yang sangat jauh dari jangkauan jaringan telkomsel sehingga para operator sekolah harus datang ke kota untuk mengirim data pendidikan. Melihat tersebut operator sekolah sudah meninggalkan sekolah kerana berhalangan datang ke kota untuk mengirim data dopodik.
Sekolah-sekolah yang berada di wilayah pedesaan boleh dikatakan persentase 50 persen tidak dapat menjagkau jaringan telkomsel. Ada hal yang menjadi masalah serius bagi satuan pendidikan bahwa sekolah tersebut menggunakan operator sekolah yang bersifat tenaga lepas. Hal ini menimbulkan keguncangan bagi satuan pendidikan yang mana sebagai operator sekolah mempunyai tupoksi utama adalah mengerjakan administrasi sekolah yang juga tidak terlepas dari tugas tanggungjawabnya harus berada di sekolah sehingga guru dengan mudah meminta operator sekolah mengetik dan memprint administrasi yang dibutuhkan.
Harapan besar bagi kami sebagai operator sekolah di Sumba Timur sekiranya dimasa-masa mendatang juga memberikan layanan jardiknas khususnya bagi semua sekolah terpencil agar mempermudah operator sekolah mengakses internet. Kendala utama bagi sekolah terpencil khususnya operator dapodik dikarenakan sekolah yang sangat jauh dari jangkauan jaringan telkomsel sehingga para operator sekolah harus datang ke kota untuk mengirim data pendidikan. Melihat tersebut operator sekolah sudah meninggalkan sekolah kerana berhalangan datang ke kota untuk mengirim data dopodik.
Sekolah-sekolah yang berada di wilayah pedesaan boleh dikatakan persentase 50 persen tidak dapat menjagkau jaringan telkomsel. Ada hal yang menjadi masalah serius bagi satuan pendidikan bahwa sekolah tersebut menggunakan operator sekolah yang bersifat tenaga lepas. Hal ini menimbulkan keguncangan bagi satuan pendidikan yang mana sebagai operator sekolah mempunyai tupoksi utama adalah mengerjakan administrasi sekolah yang juga tidak terlepas dari tugas tanggungjawabnya harus berada di sekolah sehingga guru dengan mudah meminta operator sekolah mengetik dan memprint administrasi yang dibutuhkan.